AREMANIA berulah di kediri

Selasa, 03 Agustus 2010

KEDIRI, KOMPAS.com — Sedikitnya 500 personel polisi yang dikerahkan untuk mengantisipasi kedatangan Aremania ke Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (2/8/2010), tidak mampu berbuat banyak. Bahkan salah seorang anggota polisi tidak berdaya saat terkena lemparan batu oleh Aremania di bagian dadanya.

"Kami memang tidak melakukan tindakan kecuali mereka terlebih dahulu membuat masalah. Fokus pengamanan dititikberatkan di Stasiun Kediri," ujar Kapolresta Kediri AKBP Mulia Hasudungan Ritonga di Kediri.

Kepala Satuan Reskrim AKP Didit Prihantoro mengatakan, polisi sebenarnya berjaga di sepanjang rel kereta mulai Kelurahan Kemasan sampai dengan Jalan Brigjen Katamso. Namun, mereka tidak mampu menghentikan ulah Aremania yang melempar batu secara membabi buta ke rumah-rumah warga dan masyarakat yang berada di sekitar rel.

Seperti diketahui, ratusan suporter Arema Malang atau Aremania mengamuk di Kota Kediri, Jawa Timur. Mereka melempari batu dari atas kereta secara membabi buta. Sedikitnya dua warga sipil terluka parah dan puluhan rumah warga di sepanjang rel rusak berat terkena batu.

Peristiwa kelabu itu terjadi sekitar pukul 08.00. Ratusan anggota Aremania menumpang KA Mataremaja jurusan Jakarta-Malang dalam perjalanan pulang dari Stadion Manahan, Solo, seusai menyaksikan laga final Piala Indonesia antara Arema dan Sriwijaya FC. Saat memasuki Kota Kediri, tiba-tiba mereka mengamuk. Adapun batu-batu diambil saat kereta berhenti di Stasiun Kertosono, Nganjuk, sebelum memasuki Kota Kediri.

4 komentar:

eL-Tawa mengatakan...

Kapan sepak bola jadi hiburan dan olahraga prestasi di indonesia..? Sporter sepakbola sumber bencana.

Listiono Rakim mengatakan...

Malu - maluin! Kayak bonek aja!

Muh. naufal irfandy mengatakan...

betul itu,semua suporter harus ditertibkan,agar sepak bola indonesia bisa maju...

Muh. naufal irfandy mengatakan...

bonek mania viking 1 hati :a:

Posting Komentar

NO SPAM,NO SARA,jika admin menemukan spam atau kata2 yang jorok,atau tidak pantas dan menghina,maka admin berwenang untuk menghapusnya

powered by Blogger | theme by M naufal irfandy | edit by M naufal irfandy